Senin, 31 Januari 2011

BULAN MARIA

BULAN MARIA
Tahukan Anda mengapa bulan Mei menjadi bulan Maria? Lalu bagaimana dengan bulan Oktober?
Berdasar pada tradisi Gereja, dua bulan tersebut memang dikhususkan untuk menghormati Maria.
Tapi, bulan Mei lebih disebut sebagai bulan Maria, sedangkan bulan Oktober sebagai bulan Rosario.
Sebetulnya, tradisi yang memandang bulan Mei sebagai bulan Maria sudah ada sejak abad pertengahan.
Tahukah Anda bahwa penghormatan terhadap Maria juga merupakan hasil perkembangan dalam
Gereja, sejak abad XVII hingga abad XIX.

Pada tanggal 1 Mei 1965 Paus Paulus VI dengan ensiklik MENSE MAIO menegaskan kembali tradisi
kesalehan ini dengan menyatakan bahwa penghormatan kepada Bunda Maria pada bulan Mei
merupakan “<span>KEBIASAAN YANG AMAT BERNILAI”</span>.
Adapun kebiasaan bulan Oktober sebagai bulan rosario dinyatakan pertama kalinya oleh Paus Leo XIII
pada akhir abad XIX yang menganjurkan umat beriman untuk berdoa rosario setiap hari pada
bulan Oktober.

Tahukan Anda bahwa dalam Injil, tidak banyak pembicaraan tentang Maria.
Intervensi Maria dalam masa-masa awal kelahiran sampai Yesus remaja (melahirkan, mengungsi,
mengantar sunat, mengantar dan menjemput ke bait Allah) dan perkawinan Kana.

Maria tampil lagi ketika berdiri di kaki salib Yesus. Juga, pasca kenaikan Yesus ke surga, ketika para
murid bingung, Maria ada dan menemani para rasul di Yerusalem.
Kehadiran yang tidak menonjol (namun penting), berbeda sekali dengan perhatian yang diberikan Gereja sejak berabad-abad pertama:

1. ABAD PERTAMA: Sejak dulu, Maria amat dihormati – baik di Gereja Timur maupun di Gereja Barat.
Doa pertama yang langsung ditujukan kepada Maria adalah doa latin SUB TUUM PRAESDIUM, yang berasal dari abad ketiga.
Kini, doa ini kerap dipakai dalam completorium.

SANTA MARIA,

BUNDA KRISTUS, KAMI BERLINDUNG KEPADAMU,

JANGANLAH MENGABAIKAN DOA KAMI,

BILA KAMI DIRUNDUNG NESTAPA.

BEBASKANLAH KAMI SELALU DARI SEGALA


MARA BAHAYA, YA PERAWAN YANG TERSUCI.”

2. RATU KITA: Dalam abad ke-12, muncul nama baru untuk Maria, Notre Dame atau Our Lady,
yang dalam bahasa Indonesia, diartikan sebagai Ratu Kita.
Abad ini ditandai dengan ke-ksatria-an dan pemujian kaum hawa.
Banyak katedral dibangun untuk memuliakan Maria. Dalam abad ke-11, Ademar dari Monteil sudah
menulis madah Salve Regina, “SALAM  YA RATU”. Yang kemudian didengungkan dimana-mana,
misalnya dalam ibadat salve dan penutup doa ofisi.

3. MALAIKAT TUHAN: Doa Angelus atau Malaikat Tuhan adalah doa untuk memperingati
penjelmaan Kristus dalam rahim Maria. Doa ini terdiri dari tiga ayat dan seiap kali didoakan
diikuti dengan doa Salam Maria. Doa ini berasal dari abad pertengahan, didoakan pada pukul 06.00, 12.00, dan 18.00 –
ketika lonceng gereja dibunyikan.

4. Devosi kepada Maria sebagai MATER DOLOROSA (Ibu yang Berdukacita) berasal dari Injil Lukas (2:35).
Dalam ayat tersebut, Simeon memberi nubuat kepada Maria bahwa “SUATU PEDANG AKAN MENEMBUS JIWANYA”.
Biasanya orang menghitung tujuh dukacita atau ‘pedang’ yang menembus jiwa Maria, al:
nubuat Simeon sendiri, Pengungsian ke Mesir, “LIHATLAH AYAH DAN IBUMU MENCARI ENGKAU DENGAN CEMAS”
(ketika Yesus tertinggal di Bait Allah), Pertemuan dengan Yesus yang memanggul salib, Ibu Maria berdiri di kaki salib,
Yesus diturunkan dari salib dan diletakkan di pangkuan ibunda (adegannya seperti digambarkan
oleh Michelangelo dengan patung Pieta-nya), Yesus dimakamkan.
Pesta Mater Dolorosa sendiri didirikan oleh Paus Benedictus XIII pada tahun1727, dan kini dirayakan setiap tanggal 15 September.

5. HATI TERSUCI ST. MARIA: Devosi ini dirintis oleh Santo Yohanes Eudes (1601-1680).
Devosi ini kini mendapat tempat dalam liturgi pada hari Sabtu sesudah Minggu Pentakosta dengan
misa kudus untuk memperingati Hati tersuci St. Perawan Maria.

Dalam bulan Mei doa yang indah bagi Bunda Maria menurut tradisi Katolik adalah doa Salam Maria.
Bagian pertama dari doa tersebut berkembang dalam abad pertengahan  ketika Maria,
Bunda Yesus menjadi perhatian umat kristiani sebagai saksi terbersar atas hidup, wafat dan
kebangkitan Yesus.
Bagian awal dari doa Salam Maria merupakan salam Malaikat Gabriel di Nazaret menurut Injil
SALAM MARIA, PENUH RAHMAT,


TUHAN SERTAMU.
Dengan  salam itu, Malaikat Tuhan menyatakan belas kasih ilahi bahwa Tuhan akan menyertai
Maria, Maria akan melahirkan Yesus ke dunia.
Bagian selanjutnya adalah salam yang disampaikan kepada Maria oleh Elisabet, sepupunya, seperti ditulis dalam Injil Lukas:  
TERPUJILAH ENGKAU DI ANTARA WANITA,


DAN TERPUJILAH BUAH TUBUHMU YESUS.
Dan akhirnya pada abad ke-15, bagian doa
SANTA MARIA,


BUNDA ALLAH, DOAKANLAH KAMI YANG
BERDOSA INI SEKARANG DAN WAKTU


KAMI MATI. 
Melalui bagian doa ini kita memohon kepada Bunda Maria untuk mendoakan kita orang yang
berdosa, sekarang dan menjelang saat ajal kita.


Bunda Maria adalah Bunda yang siap memperhatikan dan mendampingi kita anak-anaknya dalam peziarahan kita di dunia ini.

Oleh P. METODIUS SARUMAHA, OFM CAP.
 

Dari Warta SanMaRe
Bintaro Jaya